Selasa, 02 Juni 2015

Berkah Terindah dalam KOMUNIKASI

Sudah memasuki bulan ke 8 masa pernikahan kami, masa-masa itu dilewati dengan suka dan duka dimana antara kami terus melakukan adaptasi dan penyesuaiaan antara satu dengan lainnya.

Proses penyesuaian dua menjadi satu tidak semudah seperti apa yang dibayangkan sebelumnya, kami harus melewati pertengkaran, beda pendapat, kesalahpahaman, kekecewaan, keprihatinan dan juga masalah-masalah yang tidak sederhana.

Kuncinya adalah KOMUNIKASI, kata yang sederhana namun mengandung banyak makna. Bagi pasangan muda, sifat egois adalah sifat yang mendominasi pikiran, perkataan serta perbuatan seseorang. Merasa dirinya paling benar, paling baik, paling pintar merupakan sifat yang dapat dikatakan penyebab utama ketidakharmonisan keluarga muda. Selama 8 bulan kami hidup dengan rasa dan sifat egois itu, alhasil komunikasi kami sering menemukan jalan buntu.

Namun seiring berjalannya waktu, berkah-berkah indah mulai kami rasakan dari masa ke masa. Sifat EGOIS kami mulai luntur melalui kekuatan CINTA dan TUJUAN HIDUP. Perlahan-lahan namun pasti kami mulai bisa menyingkirkan sifat egois kami masing-masing sehingga terbentuknya suatu komunikasi yang harmonis. Simpelnya, sebagai tahap awal komunikasi kami menemui solusi atau titik terang pada akhirnya. Selanjutnya hasil komunikasi bukan hanya suatu solusi, bahkan CANDA dan TAWA menghiasi akhir suatu komunikasi.

Berkah itu pun tak berhenti sampai disitu, pada bulan ke 8 umur pernikahan, kami mendapatkan berkah terindah yaitu Kehidupan Baru sebagai buah cinta kami. Kami merasakan itupun buah komunikasi yang baik antara dua manusia.

Malam ini saya merenungi berkah terindah itu dan mencoba merefleksikan perjalanan pernikahan kami.

"Kasih Tuhan sunggu Besar, Dia mempersiapkan segala sesuatu baik adanya entah disadari maupun tidak disadari. Setiap hari kita merasakan berkah terindah-Nya. Dalam nama-Nya kita tidak akan jatuh dalam kehancuran."

Selanjutnya sayapun disadarkan, tidak hanya dengan sesama kita harus berkomunikasi dengan baik, dengan yang empunya kitapun harus berkomunikasi dengan baik.

Semoga Berguna,

Salam

Kamis, 07 Mei 2015

2015

2015 sudah sampai di bulan Mei, tak terasa waktu berjalan dengan cepat. Berbicara tentang waktu, ada hal yang menarik yang dapat kita bahas.
Bayangkan ada sebuah bank yang memberi kita pinjaman uang sejumlah Rp. 86.400 setiap paginya.
Semua uang yang telah dipinjamkan harus kita gunakan karena pada malam hari bank akan menghapus sisa uang yang tidak kita gunakan selama sehari ini. Coba tebak, apa yang akan kita lakukan jika ada situasi seperti ini? Pasti kita akan menghabiskan semua uang pinjaman itu bukan?
Setiap kita secara sadar atau tidak sadar memiliki bank semacam itu. Bank itu bisa kita namakan WAKTU. Setiap pagi, waktu akan memberi kita 86.400 detik rata untuk setiap orang tanpa memandang SARA. Pada malam hari waktu akan menghapus sisa waktu yang tidak kita gunakan. Karena waktu tidak akan memberikan sisa waktunya untuk kita agar bisa digunakan atau ditabung, lalu bisa kita gunakan kapan saja senagai cadangan.
Kita tidak bisa menariknya kembali apalagi kita berfikir dapat meminta uang muka untuk keesokan hari. Kita harus hidup didalam simpanan atau pemberian hari ini. Oleh karena itu, investasikanlah waktu kita untuk: kesehatan, kebahagiaan, kebaikan dan kesuksesan kita masing-masing.
Waktu terus berjalan, gunakanlah waktu kita dengan sebaik-baiknya.
Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang tinggal kelas.
Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tantakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur.
Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan editor majalah mingguan.
Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu.
Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang.
Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.
Agar tahu pentingnya waktu SEMILI DETIK, tanyakan pada peraih mendali perak olimpiade.

"Hargailah setiap waktu yang Kita miliki, dan ingatlah waktu tidaklah menunggu apa dan siapa."

Semoga bermanfaat, salam sejahtera.

Sumber: 47 kisah inspiratif